Gejala dan Cara Mengurangi Hipersensitivitas Elektromagnetik


Senin, 07 Maret 2016
Label: , ,
Advertisement
Resep Menggapai Sehat - Gejala dan Cara Mengurangi Hipersensitivitas Elektromagnetik

Hipersensitivitas Elektromagnetik (EHS) telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai isu yang berkembang lebih dari satu dekade lalu. Meskipun, masih ada perdebatan apakah kondisi ini adalah "nyata" atau murni psikologis belaka. Namun, bukti pasti menunjukkan bahwa EHS itu adalah nyata dan ada cara untuk membantu mengurangi dampaknya.

Baca Juga:

Berikut ini adalah Gejala-gejala Hipersensitivitas Elektromagnetik (EHS):

EHS ditandai dengan kumpulan gejala non-spesifik, seperti:
  • Nyeri otot dan sendi
  • Masalah mata (perasaan peningkatan tekanan, gangguan penglihatan)
  • Depresi dan mudah tersinggung
  • Gangguan tidur
  • Sering infeksi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Perubahan tekanan darah
  • Sakit dada
  • Sakit kepala dan mual
  • Masalah neurologis (kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, pusing)
  • Gangguan kulit (kemerahan, kesemutan dan sensasi terbakar)
Seseorang yang menderita EHS dapat memiliki satu atau lebih gejala-gejala yang tertulis diatas. Mereka dapat berkisar dari gangguan ringan sampai yang benar-benar melemahkan.

Gejala dan Cara Mengurangi Hipersensitivitas Elektromagnetik
sumber gambar

Lalu, apa penyebab terjadinya EHS?

Individu yang terkena EHS merasakan gejala mereka disebabkan oleh medan elektromagnetik (EMF) yang mengelilingi perangkat elektronik, seperti televisi, komputer dan ponsel. Mereka seringnya dapat menghilangkan gejala ketika mereka menghindari sumber EMF tersebut. Meskipun ini fakta, penelitian belum dapat menentukan hubungan langsung antara paparan EMF dan EHS. Tampaknya ada lebih banyak cerita. Misalnya adanya kepekaan lain, seperti alergi makanan atau beberapa sensitivitas kimia (MCS), yang sering terjadi pada saat yang sama dengan EHS.

Seorang peneliti Kjell Hansson Mild, dari the National Institute for Working Life di Swedia telah melakukan banyak studi tentang EHS. Ia percaya sebagian dari populasi di dunia secara alami lebih sensitif terhadap pengaruh lingkungannya. Penelitiannya menemukan bahwa paparan EMF tampaknya tidak secara langsung mempengaruhi fisiologi mereka dengan menimbulkan EHS. Tapi pasien EHS sering datang dengan peningkatan yang berbeda pada jantung, tanggap terhadap rangsangan, aktivitas listrik otak dan penanda fisiologis lainnya dibandingkan dengan orang tanpa EHS.

Hal ini menunjukkan bahwa orang dengan EHS mungkin sudah memiliki kecenderungan biologis untuk sensitivitas lingkungan yang lebih tinggi.

Bagaimana cara menguji apakah Anda memiliki EHS?

Pada tahun 2014, sebuah jurnal the Mediators of Inflammation diterbitkan, dimana berisi tentang studi yang mengidentifikasi cara yang mungkin untuk menguji EHS.

Para peneliti menyarankan bahwa orang dengan penyakit terkait sensitivitas, seperti EHS, mungkin memiliki gangguan kemampuan untuk detoksifikasi bahan kimia yang telah memasuki tubuhnya. Mereka menentukan pengukuran biomarker tertentu dalam darah, seperti detoksifikasi enzim dan antioksidan, yang dapat menunjukkan apakah seseorang memiliki EHS atau tidak.

Tes ini belum tersedia untuk umum, tapi itu merupakan langkah menggembirakan menuju efektif untuk mengidentifikasi EHS. Hal ini juga memberikan validasi lebih lanjut bahwa EHS adalah kondisi nyata yang dapat didiagnosis dan diobati.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi EHS?

Orang dengan EHS biasanya merasa lebih baik ketika mereka menghindari sejauh mungkin medan elektromagnetik (EMF). Anda dapat mengurangi ekspos terhadap sumber EMF atau menyingkirkan mereka sepenuhnya dari dekat Anda. Sumber umum dari EMF termasuk peralatan rumah tangga, televisi, pencahayaan, mesin fotokopi / fax, komputer, panel listrik, alat-alat listrik atau perangkat nirkabel lainnya.

Itu dianggap sangat penting untuk membersihkan EMF apapun dari kamar tidur Anda sehingga Anda dapat memiliki tidur malam yang baik. Cabut jam alarm, telepon nirkabel atau elektronik lainnya. Dan pastikan ponsel Anda dalam kondisi off di malam hari.

Sebagai Mediator studi Peradangan yang disarankan, gangguan detoksifikasi tampaknya terkait dengan EHS. Sebuah studi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa orang dengan EHS memiliki kadar polutan organik yang persisten (POPs) di tubuh mereka daripada orang tanpa EHS. Konsentrasi logam berat yang lebih tinggi dalam tubuh juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko EHS.

Konsultasikanlah dengan dokter Anda atau naturopath tentang kemungkinan mendapatkan terapi khelasi atau pengobatan detoksifikasi lainnya.

Suplemen vitamin dan mineral tertentu telah ditunjukkan untuk membantu EHS. Misalnya, orang dengan EHS bisa diturunkan dengan suplemen zinc, tembaga, selenium dan magnesium. Tetap kosultasikan dengan dokter Anda agar dapat dipantau tingkat EHS pada Anda. Beberapa suplemen vitamin D serta yodium juga telah dikabarkan dapat membantu. Manajemen stres yang efektif adalah alat penting lainnya. Stres telah terbukti memperburuk gejala EHS. Cobalah berbagai bentuk latihan meditasi, visualisasi, terapi musik atau mencoba mandi air panas untuk bersantai.

Latihan fisik juga dapat bermanfaat. Orang-orang yang telah meningkatkan tingkat aktivitas mereka, bahkan dengan jumlah yang kecil, telah memperhatikan efek yang baik. Ini dianjurkan untuk mencoba olahraga yang ringan, seperti yoga, tai chi atau berjalan. Jika hal itu dirasakan cocok untuk Anda, maka cobalah pindah ke kegiatan yang berbeda dan lihat apa yang Anda rasakan.

Jaman sekarang sudah dipenuhi dengan berbagai macam barang-barang elektronik yang tidak pernah kita sadari apakah berpengaruh pada tubuh kita secara langsung maupun tidak. Setidaknya kita sudah mengetahui sedikit tentang hal ini.

Sumber Bacaan

Artikel Menarik Lainnya:



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar