Kafein Memiliki Efek Baik dan Buruk Terhadap Depresi


Sabtu, 24 Desember 2016
Label: , ,
Advertisement
Resep Menggapai Sehat - Kafein Memiliki Efek Baik dan Buruk Terhadap Depresi

Siapa yang tidak suka dengan secangkir baru diseduh kopi atau teh? Kebanyakan orang akan berpendapat bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa kedua minuman ini dalam keseharian mereka. Walaupun, efek kafein kopi dan teh memiliki banyak khasiat bermanfaat untuk kesehatan bagi mereka yang menderita gangguan mental, namun hal ini masih kurang jelas.

Bahkan komunitas medis merobek tentang efek kafein pada depresi, tetapi sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa dalam jumlah kecil moderat dari minuman tersebut dapat bermanfaat dan antioksidan yang ditemukan dalam kopi, teh dan teh hijau juga bermanfaat bagi mereka yang menderita gangguan mental seperti depresi.

Baca Juga:

Dalam satu penilaian dari 12 studi yang terdiri dari 346.913 orang, termasuk 8.146 orang yang menderita depresi, para peneliti menemukan bahwa kopi memiliki efek sebagian besar pelindung dalam mencegah depresi. Dalam analisis meta ini peneliti menyimpulkan bahwa kafein, terutama dari kopi, membantu untuk mencegah depresi.

Kafein Memiliki Efek Baik dan Buruk Terhadap Depresi
sumber gambar

Bahkan hasil penelitian ini mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa di antara mereka yang menderita depresi terkait kafein, risiko depresi turun dengan penambahan lebih banyak kafein. Saya tahu: itu sebuah temuan yang aneh. Biasanya ketika sesuatu menyebabkan efek samping negatif mengurangi konsumsinya akan mencapai hasil terbaik dalam mengurangi efek samping. Tapi, tampaknya itu tidak terjadi dengan kafein.

Tidak jelas mengapa peningkatan kafein justru menghasilkan penurunan depresi terkait kafein, tetapi ada kemungkinan bahwa hal itu mungkin tidak terkait dengan kafein itu sendiri. Itu karena cangkir tambahan kopi atau teh (itu cara kami biasa mendapatkan kafein) juga datang dengan antioksidan tambahan dan nutrisi berharga lainnya seperti asam chlorogenic, asam caffeic dan asam ferulat yang mengurangi peradangan otak dan sel saraf terkait dengan depresi. Tentu saja, ini keajaiban. Meski dosis masih ditentukan, kafein benar-benar membalikkan depresi induksi-kafein. Untuk itu, penelitian lebih lanjut tentang efek kafein pada gangguan mental masih diperlukan.

Sementara itu, jika Anda menemukan bahwa kafein membuat depresi Anda makin buruk, Anda mungkin perlu mengurangi asupan kafein Anda sampai kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang mengapa beberapa kafein bisa memperburuk depresi dan jumlah yang lebih tinggi justru dapat memperbaikinya. Bagi mereka yang menderita kecemasan atau jantung berdebar-debar, kafein dapat memperburuk gejala, terutama dalam dosis yang lebih besar, sehingga yang terbaik adalah untuk memotong kembali pada kafein atau menukar kopi berkafein Anda dengan berbagai decaf, atau minum teh herbal bukan varietas berkafein seperti teh hitam, teh putih dan teh hijau.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, ini adalah kabar baik untuk peminum kopi dan teh, bahkan mereka yang menderita depresi sekalipun. Selama minuman teh atau kopi harian Anda tidak memperburuk kecemasan atau menyebabkan jantung berdebar-debar, maka Anda dapat terus meminumnya.

Sumber Bacaan

Artikel Menarik Lainnya:



FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar